Si Dimas (Siaran di Puskesmas)

Si Dimas (Siaran di Puskesmas)
Puskesmas Kebumen 1 setiap hari Selasa dan Jum’at mengadakan Siaran di Puskesmas (Si Dimas). Pada hari Jum’at, 17 Maret 2023 petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Kebumen 1 melakukan siaran pagi mengenai Leptospirosis yang kasusnya sedang meningkat di Tahun 2023 ini.
Petugas promosi kesehatan Puskesmas Kebumen 1 menjelaskan kepada pasien / pengunjung Puskesmas Kebumen 1 mengenai apa itu Leptospirosis, gejala dan cara pencegahannya. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.
Penularan bakteri Leptospira sp. ke manusia dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
- Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri
- Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
Bakteri Leptospira sp. dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Leptospirosis juga lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi berikut:
- Menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan, seperti pekerja tambang, petani, atau nelayan
- Sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, dokter hewan, atau pemilik hewan peliharaan
- Memiliki pekerjaan yang terkait dengan saluran pembuangan atau selokan
- Tinggal di daerah rawan banjir
- Sering melakukan olahraga atau rekreasi air di alam bebas
Gejala pada leptospirosis mirip dengan gejala penyakit flu, tetapi lebih berat serta disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, serta kulit menjadi kuning. Jika tidak diobati dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa.
Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain:
- Demam tinggi dan menggigil
- Sakit kepala
- Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
- Diare
- Mata merah
- Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah
- Sakit perut
- Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penyebaran infeksi leptospirosis, yaitu:
- Mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata, saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri Leptospira sp.
- Tidak berendam atau berenang di air danau, sungai, atau kubangan
- Mengonsumsi air minum yang sudah terjamin kebersihannya
- Mencuci tangan setiap sebelum makan dan setelah kontak dengan hewan
- Mencuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum mengolahnya
- Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus
Dengan adanya siaran di Puskesmas mengenai Leptospirosis harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien/pengunjung Puskesmas Kebumen 1 terkait upaya pencegahan dan pengendalian Leptospirosis.
Triana Yuniarti, S.K.M.